![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPEgsy0vJ-u5oN1w5s1nUx4-VHKES6H0K-ixW8AH-kSlSCe2fkfS6uL1S4nlAPU4Lsf2Q7OTLN517b-8L4DPfS2ipDAeZ0Vq4r5LIRa3T-83AmmZdb9txNC7Zbry548PwinUex9EwEdqU/s200/opensuse-hd-green-488.jpg)
Lisa, Verne, dan Oneiric serta Asparagus pada dasarnya sama-sama Linux juga. Namun, keempatnya memiliki tampilan yang berbeda. Ibaratnya, badannya sama, tetapi bergaya pakaian dan aksesoris yang khas masing-masing. Nah, karena keunikan semua itulah saya mengalami 'gatal-gatal' mencoba itu semua. Saya ingin merasakan pengalaman berkomputer dalam suasana lain. Kali ini saya ingin mencoba mencicipi Asparagus KDE atau lebih tenarnya disebut "OpenSUSE KDE". Asparagus atau opensuse terkenal dengan suasananya yang hijau. Dalam banyak sisi wajahnya memang demikian.
Mulai sejak masuk awal (login screen) kita disuguhi tampilan hijau, meski kadang agak aneh karena logo KDE yang muncul berwarna biru (khas KDE). Wallpapernya jelas hijau juga. Tidak lupa lambang "kadal(?)" muncul di beberapa titik. Beberapa aplikasi yang tersedia khas punya opensuse, seperti Yast. Yast ini adalah aplikasi untuk pemasangan software (install) namun sebenarnya tidak hanya untuk keperluan itu saja. Secara keseluruhan suasana opensuse cukup unik dan ijo royo-royo.
Beberapa pengalaman problem dalam menggunakan opensuse 12.1 KDE (asparagus, KDE 4.7.2) di netbook asus 1015PE saya antara lain:
Zotero
Fungsi integrasi zotero2.1.10/firefox 8.0 dengan libreoffice writer 3.4.4 tidak berjalan. Instalasi gagal
Planner
Aplikasi Planner (project management) tidak bisa dijalankan. Instalasi tidak dilaporkan adanya masalah, namun ketika mau dijalankan (run) tidak sukses.
Freemind
Aplikasi ini tidak saya temukan di katalog softwarenya. Namun, ada VYM yang memiliki fungsi yang sama. Aplikasi tersebut bisa dijadikan alternatif.